 |
Dari Rinca ke Komodo. Komodo hunter was ready |
Setelah bermalam diatas perairan Taman Nasional Komodo dengan airnya yang tenang dan dikelilingi perbukitan di tengah laut (panjang yes), kami melanjutkan kunjungan ke pulau terhits disana: Pulau Komodo! Dengan nama lain: Loh Liang.
Sedikit info yang bikin kita bangga, Pulau Komodo diterima sebagai situs warisan dunia UNESCO. Pada tahun 2009 TN Komodo menjadi finalis New Seven Wonders of Nature dan menjadi pemenang dengan suara terbanyak di tahun 2010, mengalahkan Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain.
Di Pulau Komodo ada apa lagi kalau bukan Komodo sang hewan primitif galak. Ukurannya besar-besar banget boook... Perutnya buncit-buncit, panjangnya pun bisa mencapai 9 meter. Komodo berkembang biak dengan baik disini. Hewan lain pun juga hidup disini dan jumlahnya banyak seperti rusa, kerbau, dan babi hutan.
 |
Bisa dilihat bekas jejak komodo yang masih fresh! Sayang kami hanya lihat jejaknya |
 |
Puncak Bukit Sulphurea! Pemandangan laut dan pohon-pohon yang kering tetap membuat kami terpukau. Seriously, aslinya keren banget karena deretan bukit-bukit memenuhi pulau ini |
Pulang kembali ke kapal, kami kembali menemukan anak komodo yang berjalan menuju bangkai tulang rusa. Datangnya yang tiba-tiba bikin saya was-was tapi tegoda untuk foto-foto lebih dekat. Mencekam abis! Hahaha
 |
Makan terusss padahal dagingnya sudah habis |
 |
Doi sadar sekejap dan merasa terganggu |
 |
Merasa terganggu akhirnya lanjut jalan di sepanjang pantai |
 |
Si endut |
Mereka memang punah, bahkan mungkin benar-benar lenyap di masa mendatang apabila kita sebagai manusia beradab tidak memiliki kesadaran penuh untuk melindungi dan menjaga keturunannya. Komodo memang seram, tapi jauh lebih menyeramkan kalau hewan purba ini menghilang. Indonesia tidak akan menjadi kaya lagi apabila semua yang kita punya punah.
Melinda R.
Note:
- Makasih untuk para ranger kaka Makasao dan Gusti untuk informasinya yang......susah di mengerti hahaha.
....continued.
-