Friday, September 20, 2013

I Love Derawan, I Heart Kakaban!

Hello, my third trip during first semester in 2013!


Kali ini saya ke Kalimantan dan ini merupakan pertama kalinya kaki saya menginjak pulau itu, dan menjadi pulau kelima terbesar yang terakhir yang saya datangi di Indonesia. Tujuan saya sama seperti yang lain, ke kepulauan yang lagi happening banget, Derawan! Awalnya saya berencana pergi sama si adik tapi karena tiba-tiba dia demam akhirnya saya pergi sendiri. Sebenarnya nggak sendiri banget, karena disana saya ketemu travelers lain tapi belum kenal. Sedikit deg-degan sih tapi hajar aja demi Derawan :)


Day 1 - 6 Juni 2013


Saya terbang dengan Sriwijaya Air rute Jakarta - Tarakan transit Balikpapan subuh hari. Di pesawat saya dapat kenalan baru yang ternyata mayoritas penumpangnya punya tujuan yang sama. Perjalanannya 4 jam dan saya tidur dua kali saking bosannya.

Tiba di Bandara Juwata Tarakan, saya langsung naik taksi (tapi local people nyebutnya 'angkot') menuju Pelabukan Tengkayu 2 yang memakan waktu sekitar 20 menit saja karena pulau Tarakan tidak terlalu besar. Setelah tiba di pelabuhan, saya lanjut naik ojek untuk ke dermaga karena mobil dan taksi dilarang masuk. Setibanya di dermaga saya bertemu travelers lainnya yang mayoritas berpasang-pasangan. Beruntung ada anak muda lainnya seperti Yogi, Aria, Angel, dan kami jadi akrab mendadak.

Naik speedboat, kami dibagi menjadi 2 geng. Satu geng 3H2M (speedboat Vian Express) dan yang satu lagi geng 4H3M (speedboat Roman). Saya dan Angel geng 3H2M sementara Yogi dan Aria geng 4H3M. Perjalanan ke Derawan memakan waktu 3 jam di atas laut dan bikin badan kebanting-banting.

Tiba di pulau Derawan, saya langsung ke homestay yang sudah disediakan, namanya homestay Dina. Homestay ini terbuat dari kayu yang memanjang dan posisinya setengah di pantai dan setengah lagi di laut. Super syekali! Itupun harga homestay termurah. Ada pula yang lebih mahal berdiri di tengah laut namanya cottage dan versi mewahnya ada resort. Tapi homestay yang saya tempati ini sudah enak dan sangat nyaman!

Saya sekamar sama kak Marlinda, karena cowoknya yang minta dengan alasan "belum muhrim" alhamdulillah ya syesuatu banget :) Dan kabar travelmates lain, 1 pasutri nginap di resort, 1 the new pasutri nginap di cottage, dan 1 pasangan muda bercinta nginap di cottage. Yang lainnya? Homestaaaayyy!! Murah meriah ramai dan asik! Oiya, homestay kami ini ada restorannya sendiri loh dan berdiri di tengah laut. Ajib...

Homestay yang saya tempati, Penginapan Dina!
Kopi, susu, dan teh selalu sedia 24 jam for free!
Pemandangan dari balkon homestay, bangunan cat hijau tempat kami makan :)
Anak-anak Derawan berenang sore itu
Kak Marlinda, Angel, and me as sunset seekers
Karena kami tiba sore hari, maka kami langsung menghabiskan sore itu dengan berjalan-jalan di pulau Derawan itu dan melihat sunset di dermaga utama pulau Derawan. Di pulau Derawan ini banyak sekali tempat makan yang tersedia maka tidak perlu khawatir untuk urusan makanan, yang bahan bakunya di supply dari Berau. Jika anda ingin ke Derawan dengan cara backpackeran anda tidak perlu khawatir untuk urusan perut.

Jangan khawatir soal makanan. Disana BANYAK SYEKALI makanan yang dijual. Barbar dan kafe? Ada juga~
Teripang yang dijual masyarakat setempat
Ikan asing yang sedang dikeringkan dan terkena matahari langsung
Penangkaran hiu

Jalan yang searah menuju dermaga utama pulau Derawan membuat saya makin tidak sabar menyaksikan sunset! Aaaaaa!!!! Sunset, saya suka sekali sunset. Lebih romantis daripada hujan.

Replika penyu sebagai penghias dermaga merupakan ikon kepulauan Derawan
Selamat datang di objek wisata bahari Pulau Derawan Kabupaten Berau
New travelmates! (belum lengkap tapi)
My best captured! Kids on their boat :)
Dari dermaga
Me and Angel enjoyed sunset
Sunkissed
Waiting for sunset
Girls, dengan umur yang sangat bervariasi :)
Sunset is coming! Aaaaa lovely!!
Proses

Malam tiba kami makan. Setelah makan acara bebas dan saya memilih duduk di balkon sambil menikmati suara ombak pasang sambil ngobrol-ngobrol sama mas Deni, Aria, dan Yogi. Yang di obrolin adalah "kenapa Mas Deni kabur dari Semarang dan kemudian menetap di Tarakan" zz.


Day 2 - 7 Juni 2013

Hari kedua adalah hari puncak dimana kami mengunjungi pulau-pulau famous di kepulauan Derawan, yaitu Pulau Maratua, Pulau Kakaban, Danau Kakaban, Pulau Sangalaki, dan Pulau Gusung.

1. MARATUA ISLAND

Destinasi pertama adalah Pulau Maratua. Menurut saya spot snorklingnya nggak terlalu bagus, sudah gitu ada cottage Malaysia disana. 

Maratua's snorkeling spot! Disinilah kaki saya kebaret kena karang dan rusak huhuhu

2. KAKABAN ISLAND

Setelah puas, kami lanjut ke pulau Kakaban yang menjadi favorit spot saya diantara keempat pulau disana. Aaaaaa!!!! Spot snorklingnya no words can describe deh! Dermaganya panjang dan sepanjang garis pantai penuh dengan pohon-pohon yang cantik.

Dermaga Pulau Kakaban
Bentuk pulaunya kayak bulan sabit :)
Underwater seekers
Tripmate saya namanya om-yang-saya-lupa-namanya. Beliau ngetrip sama istrinya dan mereka berdua hobi ngetrip sejak mereka muda sampai sekarang ini. Pengalamannya sudah banyak sekali. Salut!
An undersea scenery of Kakaban's snorkeling spot! Menurut saya disini yang paling indah diantara semuanya

Setelah puas snorkeling kami masuk ke dalam pulau, tentunya melewati dermaga yang panjang, untuk makan siang.


3. AN AMAZING KAKABAN LAKE

Setelah makan siang dan energi kembali terpenuhi, kami masuk ke dalam pulau itu dimana melewati hutan-hutan kecil dulu yang sudah diperbagus karena sudah dibuatkan jalan khusus yang terbuat dari kayu, menuju danau Kakaban.

Kampung Payung-Payung, kampung yang tak berpenghuni. Pemerintah setempat sengaja meniadakan penduduk untuk tinggal disana demi terjaganya ekosistem ubur-ubur 
On our way

Yap! Ada danau di pulau Kakaban. Danau ini ada di tengah-tengah laut tepatnya di belakang pulau Kakaban dan ditinggali ubur-ubur tidak menyengat yang terperangkap disana. Hal semacam ini cuma ada 2 di dunia salah satunya ada di pulau Kakaban milik Indonesia! Bangga banget.

Tiduran di atas life vest di tengah-tengah danau. Ah, I'm in heaven at moment :)
Danaunya luaaaaaas sekali, terjebak di tengah lautan

Jadi menurut cerita, terjadi evolusi blablabla yang menyebabkan terbentuklah sebuah danau kemudian ubur-ubur terperangkap didalamnya. Karena terperangkap, akhirnya nggak ada lagi predator yang menyerang sehingga ubur-ubur ini semakin lemah untuk menyerang. Semakin lemahnya pertahanan, ubur-ubur Kakaban ini menjadi tidak bersengat dan sampai sekarang ramah untuk 'dipegang' manusia. Kurang lebih begitu ceritanya. Rasa air di danau Kakaban pun tidak seasin air laut, aneh tapi nyata. Itulah surga.

Stingless jellyfish
Ubur-ubur ayoyoyoy!

GUE BAHAGIA BANGET. Selama hidup saya sampai Juni 2013, saya baru ke tempat se-amazing ini. Saya, Yogi, Aria, dan Angel pun asik berenang, snorkeling, foto-foto, dan main sama ubur-ubur. Pokoknya fun dan bikin lupa segalanya hahaha.

Rame gila

Setelah puas dan sedih untuk berpisah, kami move ke pulau Sangalaki dimana ada konservasi penyu yang bekerja sama dengan Greenpeace (kalau nggak salah lagi, lupa!) dan penduduk setempat. Karena katanya ada problem yang saya nggak mengerti, jadi terlantar begitu saja. Disana saya lihat tukik (anak penyu) yang banyak dan lucu-lucu banget, yang dipelihara masyarakat setempat.

Like A Boss! My face burned
Vian Express Boat and Roman Boat

 Lihat Tukik! Unyu banget

Scenery

Terakhir, kami ke pulau Gusung. Bukan pulau juga sih soalnya nggak ada daratannya, semuanya pasir putih dan kecil. Di atas pulau ada bendera Indonesia dan saya rasa kalau malam pulaunya tenggelam saking kecilnya.

Setelah asik foto-foto loncat karena disuruh, kami kembali ke homestay. Langsung mandi, bersih-bersih, dan makan malam. Saya dan yang lanjut pergi ke cottage Kiani karena mau lihat penyu menetas. Lumayan seru selama 3 jam itu, tapi banyakan sedihnya karena banyak orang yang ganggu penyunya udah gitu di kasih lighting yang saya yakin pasti silau banget buat penyunya. Akibatnya, penetasannya jadi nggak produktif, penyunya ngamuk, dan telur yang keluar sedikit. Kesel banget sama orang-orang bego itu. Karena kesal akhirnya saya, Aria, Yogi, Angel, dan pak Deni memutuskan buat duduk-duduk saja di pantai sambil dengerin cerita-ceritanya pak Deni membawa bermacam-macam orang trip Ke Derawan. Pulang, lanjut begadang sama Aria dan Yogi nyanyi lagu Just Give Me A Reason-nya Pink berulang kali. Soalnya mereka berdua merasa 'amaze' dengan lagu itu hmm.. Saya sengaja begadang karena malas menerima fakta bahwa besoknya harus pulang dan mengakhiri trip ini huhuhu.

HIDUPLAH INDONESIA RAYAAAAA~

Girls in action nih ceritanya, nggak loncat basi! Hahaha (disuruh sebenarnya)

The Travelers (geng 3D2N doang)


Day 3 - 8 Juni 2013


Bangun subuh-subuh karena udah janjian sama Yogi dan Aria lihat sunrise! Subuh banget huhuhu untung ditelfon kalau enggak bablas! Kami bertiga lihat sunrise, kemudian jalan-jalan keliling pulau Derawan. LUAS JUGA TERNYATA YAH! Kaki rasanya capek banget dan lapar. Setelah ujung ketemu ujung, saya langsung sarapan pagi, dilanjutkan mandi dan packing bersiap pulang ke Tarakan. Sekitar pukul 10 pagi, saya dan tim 3D2N ready naik boat dan saya menyempatkan diri untuk foto bertiga sama Yogi dan Aria. Mereka adalah teman-teman baru yang nggak tau kapan bisa berjumpa lagi, dan mereka yang nggak bawa pasangan hahaha thank God ada mereka jadi saya nggak perlu salting (karena mayoritas bawa pasangan hmm).

Sunrise!

Nemu beginian waktu lagi keliling pulau Derawan :)

A damaged cottage

3 jam perjalanan di atas laut dan tiba di Pelabuhan Tengkayu, kami berpisah ke tujuan masing-masing. Saya dan mayoritas rombongan baru flight ke Jakarta sore hari akhirnya bingung mau ngapain dulu. Tante Indah sempat menawari gue ke Swissbell Hotel sama teman-temannya tapi saya takut awkward, akhirnya saya memutuskan ikut Kak Yani, pacarnya, dan pak Deni ke Pasar Batu buat beli sesuatu dan oleh-oleh. Tapi saya juga bingung mau beli apaan karena barang-barang disana bukan barang khas, hanya barang-barang kebutuhan udah gitu asalnya dari Malaysia! Selanjutnya cabut ke Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan. Gerah gila! Karena daerah mangrove sih didekat pantai dan sudah pasti hawa-hawanya gerah. Saya dan yang lain jalan-jalan lihat aneka hewan aneh dan bekantan. Bagi yang belum tau, bekantan itu jenis monyet yang hidunya besar dan jadi ikon di Dufan.

Lapar, kami makan siang yang menunya hits berat di kota itu: Kepiting Soka! Enak banget cyin. Setelah itu gue, kak Yani, dan pacarnya diantar pak Deni ke bandara dan siap-siap flight ke Jakarta. Jam terbang saya beda sama kak Yani. Kak Yani duluan, kemudian saya menunggu keberangkatan sambil ngaso di musholla! Untung ada musholla kalau enggak habis saya digoda pria-pria Tarakan hahaha.

Kiri: pintu gerbang; Kanan: Bekantan sedang bercengkrama. Kata pak Deni kalau 'anu'nya warna merah berarti Bekantannya sedang, maaf, horny -__-


Jengjengjeng!! Kepiting Soka yang fenomenal itu. Asli, enak.

Pulang ke Jakarta saya ketemu travelmate yang namanya kak siapa-sih-tuh-yang-rada-cerewet hahaha. Bangkunya sebelahan pula! Untung ada temannya :) Sampai bandara Soetta, saya dijemput, dan kemudian sampai di rumah dengan raga yang capek tapi jiwa yang senang hahahaha.

Thank you Derawan, semoga bisa kesana lagi terutama Pulau Kakaban :)

So much love Kakaban,
Melinda Rachman



Note:

  • Taksi (sebutan disana 'angkot' dari Bandara Juwata Tarakan - Pelabuhan Tengkayu 2 : Rp 50.000,- (Pulau Tarakan tidak terlalu besar tarif jauh dekat sama)
  • Ojek dari pintu masuk Pelabuhan Tengkayu 2 - dermaga : Rp 5.000,-
  • Upgrade cottage dan resort : Rp 200.000,- s/d Rp 700.000,- /malam

-